19 Februari 2013
Assalamu’alaykum sahabatku………………
Sahabat, ini adalah tulisan pertamaku. Aku ingin
berkenalan denganmu. Aku adalah seseorang yang mempunyai banyak mimpi. Ya,
mimpi yang begitu besar tetapi aku sendiri tidak yakin apakah mimpi-mimpi ini dapat aku raih atau hanya akan ada di
anganku saja selamanya. Sahabat, aku ingin bisa berbagi kisahku denganmu setiap
saat, aku ingin bisa selalu bercerita tentang mimpi-mimpiku. Meskipun aku belum
pernah bertemu dan bertatap muka denganmu tetapi aku yakin, suatu saat kau akan
membaca tulisan-tulisan ini.
Sahabat, aku akan bercerita kepadamu bahwa mulai
sekarang aku mempunyai mimpi besar. Sangat besar!! Aku berharap ini bisa aku wujudkan. Aku ingin
membangun sekolah. Ya, sekolah untuk anak-anak yang tidak mampu, sekolah untuk
anak-anak yang menginginkan kebebasan, sekolah yang tidak terikat dengan nilai,
sekolah yang tidak membatasi kreativitas anak,
sekolah yang tidak terdapat kekerasan didalamnya, tidak ada hukuman,
sekolah yang menekankan budi pekerti dan mengutamakan akhlak. Ya sahabat, aku
tau ini tidak akan mudah tapi aku akan berusaha.
Sahabat, sbelum bercerita jauh tentang mimpi-mimpiku,
aku ingin mengatakan bahwa aku sangat rindu padamu. Rindu sekali sampai-sampai
air mata ini tak dapat berhenti menetes menahan rasa rindu ini. Kapan kau akan datang??
Aku telah sangat lama menunggumu disini sahabat. Aku sendiri, aku merasa sepi,
jiwaku kosong, aku perlu kamu, aku ingin bercerita, aku ingin kau bisa
meguatkanku sahabat, menghadapi dunia ini yang semakin kejam. Tidak ada yang
dapat menerimaku sahabat, mereka tidak mengerti aku. Mereka tidak tau sakitnya
jadi seperti aku. Aku ingin ada yang menerima aku apa adanya, dengan segala
kekuranganku, aku ingin mereka melihat sisi baikku bukan hanya sisi burukku.
Sore ini aku masih terus menantimu di gerbang
kehidupanku. Aku yakin kau akan datang. Kita akan saling berbagi cerita, aku
tidak sabar untuk jalan bersamamu, makan bersama, tertawa, menangis, berbagi
semua hal denganmu dan bersama membangun mimpi kita berdua. Malam ini hatiku
mulai tergerak untuk menuliskan surat pertama untukmu, agar nanti saat bertemu
aku bisa membacakan surat-surat ini untukmu. Dengan menulis surat ini aku
merasa kau ada di dekatku, mendengar ceritaku, tertawa bersamaku. Kenapa tidak
dari dulu aku melakukannya?? Haha, tidak mengapa, lebih baik terlambat dari
pada tidak sama sekali. Aku bahagia bisa berbagi cerita denganmu, banyak
suka-duka hidup yang telah aku lewati, banyak warna, banyak tangis dan tawa,
dan semua ini akan aku ceritakan padamu mulai hari ini.
Ohya sahabat, aku bukan orang yang pandai merangkai
kata, jadi jangan heran saja jika isi surat ini terdengar datar-datar saja.
Hehe tapi aku berusaha mengungkapkan jati diriku lewat surat-surat ini agar
nanti kau dapat mengerti seperti apa aku. Satu hal yang juga tidak dapat aku
mengerti, aku tidak akan bisa menjawab jika ada yang bertanya seperti apa aku
ini, bagaimana karakterku, prinsip hiidup dan keperibadianku, terllebih lagi
jika ditanya kelebihanku aku akan langsung bungkam semilyar bahasa. Oleh karena
itu sahabat, aku menulis ini sebagai cara untukmu mengenal diriku. Ironis memang
rasanya, mengetahiu bahwa aku sendiri tidak mengenal siapa diriku, tapi inilah
kenyataannya. Tapi sahabat, aku tidak peduli, yang penting aku selalu ingin
bisa bermanfaat bagi setiap orang dimanapun aku berada. Aku ingin kehadiranku
membuat orang lain bahagia.
Aku telah belajar banyak hal tentang hidup, aku pernah
mengalami masa-masa pahit, dan semua harus aku lewati sendiri. Aku tau ini
proses kedewasaan, karena aku telah berjanji sahabat, bahwa aku akan menjadi
wanita yang kuat. Tetapi rasanya hidup begitu berat, aku perlu penopang,
rasanya tulang-tulang ini sudah mulai merapuh. Ahhh sudahlah , aku mulai
mengeluh lagi. Maaf yaa sahabat, ini memeng sifatku, tetapi aku tidak mau
dibilang itu sebuah keluhan, aku selalu bilang bahwa itu adalah bentuk ceritaku,,
aku ingin mengatakan bahwa aku lelah tetapi aku tidak tau mengungkapkannya
dalam bahasa yang baik, dan aku harap kamu mengerti, ya kamu pasti
mengerti,karena kamu adalah sahabatku.
Heemm sepertinya sudah dulu ceritaku untuk hari ini.
Terima kasih sahabat sudah mau mendengarkan aku, sekarang aku merasa lega, aku
merasa bebanku mulai berkurang. Hari juga sudah larut malam, tetapi aku belum
mengantuk,hhee. Setelah menulis ini ,aku
mau nonton film, ya sahabat, ini adalah salah satu hobiku untuk melepas sejenak
beban pikiran yang sedari tadi melekat di kepala. Selamat istirahat ya sahabat,
semoga hari esok mentari menyambutmu dengan senyum ceria, seperti senyummu saat
bertemu denganku nanti.
Wasalamu’alaykum.