Kamis, 13 Agustus 2015

Gak ada judul

Kalo liat gambar ini, rasanya galau plus sedih banget. Gak tau kali ini mau nulis apa, cuman lagi sedih dan kecewa banget rasanya sama diri-sendiri. Hari ini, akhirnya kata-kata itu terucap juga dari kedua orang tuaku. Bahwa mereka sebenarnya sungguh  kecewa, saya tidak bisa wisuda tepat waktu, saat teman-teman saya yang lain sudah mengenakan toga dan kebaya, sedangkan saya masih berkutat di ruangan sempit ini menghadap layar komputer dengan begitu banyak angka-angka hingga saya begitu jenuh melihatnya. Saya akui ini memang kesalahan saya, tidak bisa mengendalikan rasa malas, dan terlalu menganggap hal ini sesuatu yang sepele. Tapi, hari ini rasanya ingin mengutuk dan menghukum diri-sendiri, selama ini telah begitu egois tanpa memikirkan perasaan orang tua,yang pasti sangat kecewa. Selama ini selalu berusaha membuat orang tua bangga, dengan prestasi yang dimiliki. Tujuan utama kerja keras dalam menuntut ilmu cuma satu, untuk bikin orang tua bahagia dan bangga. Maafkan saya yang kali ini sudah mengecewakan. Mungkin juga sudah membuat malu karena selalu ditanya sama orang-orang kapan selesai studinya. Maafkan saya yang terlalu egois, hanya mementingkan diri-sendiri sehingga saya tidak bisa mencapai target seperti yang diinginkan. 
Saat diberi target harus selesai bulan September, saya akan mengusahakan. saya takut untuk bilang iya ataupun tidak bisa, karena saya juga tidak tau kenapa begitu malas, seolah tak ada alasan yang kuat untuk saya harus cepat menyelesaikannya. Rasanya amanah orang tua yang saya tanggung saat mulai menginjakkan kaki di kampus ini menjadi sebuah tugas yang harus segera diselesaikan. Mungkin hanya itu alasan saya harus bekerja keras mulai saat ini. Hanya ingin segera menyelesaikan amanah itu. Meskipun saya tak tau apa yang harus saya lakukan setelah lulus nanti, pastinya begitu banyak tuntutan lain yang akan datang, seolah hidup ini hanya berjalan di jalur yang telah disediakan tanpa bisa memilih jalur lain yang kita inginkan. Entahlah,, 

Sabtu, 08 Agustus 2015

Masa Depan Seperti Apa ?

Sejak saya menduduki bangku kuliah, saya sudah berkeinginan untuk dapat mengabdi ke pelosok negeri. Apalagi ketika saya menemukan sebuah buku berjudul Indonesia Mengajar yang berisi kumpulan kisah pengalaman para pengajar muda, saat mereka mengajar di daerah terpencil selama 1 tahun. Awalnya saya bercita-cita untuk dapat mengikuti program itu setelah lulus kuliah nanti. Kemudian ternyata ada program juga yang sama tetapi diselenggarakan oleh DIKTI, yaitu SM3T. Programnya hampir sama, intinya kita mengajar di daerah yang terpencil, terluar dan tertinggal selama 1 tahun. Sebenarnya apapun programnya tidak masalah, yang penting dapat mengabdi, Tetapi masalahnya disini adalah jika saya mengikuti ini, saya akan terpisah dari orang tua, kemudian saya belum bisa mencari pekerjaan yang merupakan tuntutan dari keluarga, bingung banget sebenarnya, Ketika melihat beberapa teman saya yang lolos SM3T, atau Indonesia mengajar dan sejenisnya, betapa bahagianya mereka bisa memiliki kesempatan emas itu untuk mencari dan berbagi pengalaman kepada anak-anak dan masyarakat yang berada di pelosok negeri. Memasuki daerah baru dengan segala keragaman budaya dan adat-istiadatnya, melihat tawa para bocah yang setiap pagi pergi ke sekolah, bermain bersama membagi ilmu kepada mereka dengan harapan dapat membantu meningkatkan derajat hidup para anak lugu dan polos itu. Betapa bahagianya dapat belajar hidup mandiri di tengah masyarakat dengan bahasa yang berbeda, memberi harapan kepada mereka bahwa tidak ada yang tidak dapat kita lakukan dengan ilmu. Mendidik, mengabdi, membangun negeri melalui  generasinya. Membayangkannya saja sudah membuat bahagia, bisa menikmati keindahan alamnya yang masih asri. Apalagi hobi saya memang traveling, mengunjungi daerah baru dengan pemandangan alam yang eksotis. Pengennya sih bisa mengabdi sambil treveling, ibarat sambil menyelam minum air, hehe. 
Saya bangga dengan mereka yang mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan mengabdi ke pelosok negeri, ketika banyak sarjana diluar sana, bahkan mungkin termasuk saya malah sibuk memikirkan bagaimana memperoleh kehidupan yang mapan dengan kerjaan yang tetap. Saya tidak menyalahkan mereka, atau anda atau bahkan saya sendiri, karena hidup itu pilihan dan semua punya hak prerogatif masing-masing. Seperti pilihan yang saat ini belum dapat saya putuskan terkait masa depan saya mau seperti apa ? Sering terlintas dalam fikiran, setelah kuliah mau cari kerja atau pergi mengabdi ke pelosok negeri, tetapi saya selalu berfikir, itu masih lama, lulus aja beloon, nanti aja mikirinnya kalo udah wisuda, ckckck.. Akhirnya sampe sekarang saya belum punya keputusan, emang siiih saya belum lulus, boro-boro wisuda, sidang aja beloon.. Tapi, mikirnya selalu seperti ini ("yaudah liat aja nanti, biarkan berjalan sperti air yang mengalir"), benar-benar gak visioner kan saya ini.. Bukan berarti keinginan untuk mengabdi pudar yaaa, masih tetap kok, apalagi selalu ngeliat temen2 yang posting foto kegiatan dia selama di daerah penugasan, rasanya pengeeen banget. Tapi sampe sekarang masih belum dapat izin dari orang tua, Orang tua maunya setelah lulus segera cari kerja, itu pun gak boleh jauh-jauh yaaa sekitar wilayah pontianak-sambas laah,, sebenernya sih kalo saya ikut pengabdian seperti itu bukan berarti saya gak bisa dapat pekerjaan. Bisaaa, tapi yaa mungkin butuh waktu sedikit lebih lama, dan mungkin temen2 seangkatan kita udah nikah dan punya rumah sendiri. Ditambah lagi pertanyaan orang sekampung yang bikin telinga serasa pengen disumbat (udah lulus yaa?? kerja apa sekarang ? kapan nikah ? bla..blaa..bla). Mungkin itu yang bikin orang tua pengen anaknya cepet dapat kerja, dan pastinya orang tua juga pengen cepet ngeliat anaknya sukses, mapan dan hidup berkecukupan. Yaaa,, liat sajalah nanti masa depan saya seperti apa, setelah lulus mau kemana,, semoga diberikan petunjuk dan jalan terbaik oleh Allah swt. Untuk teman2 yang udah bikin keputusan terbaik dalam hidup loe, mengabdi ke pelosok daerah mencerdaskan bangsa, gue gak bosen-bosennya bilang BANGGA, banget sama loe semua.. (gaya anak alay :D )